3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (FARITSZA FAUJIAH)
Ki Hajar Dewantara memiliki konsep pendidikan yang didasarkan pada asas kemerdekaan yang memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan dari Tuhan untukmengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang ada di masyarakat. Dasar Filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat). Jadi murid harus memiliki jiwa merdeka dalam artian merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya. Melalui filosofi dan metafora “menumbuhkan padi”, Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Dengan demikian, saat kita merancang sebuah program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya menjadi pertimbangan utama.
Program yang berdampak pada murid merupakan program yang dapat meningkatkan keberpihakan pada murid, merdeka belajar, hasil implementasi pemetaan kebutuhan belajar, mengoptimalkanaset/kekuatan yang sekolah miliki, implementasi kepemimpinan murid dan belajar berkomitmen. Kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggungjawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Melalui kepemimpinan murid mereka dapat mengembangkan potensi/keterampilan yang dimiliki karena keterampilan belajar adalah sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka.Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan: saat murid memiliki agency, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajar nyasendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka. SMP Negeri 1 Sidemen merupakan salah satu SMP tertua di Kecamatan Sidemen. Lokasi yang strategis di pusat Kota Kecamatan Sidemen sangat mendukung proses pembelajaran SMP Negeri 1 Sidemen dan sekolah kami memiliki keanekaragaman kebudayaan dan kesenian. Banyak kegiatan yang kami laksanakan di sekolah kami yang tujuannya adalah untuk melestarikan kesenian dan budaya. Siswa kami di SMP Negeri 1 Sidemen juga memiliki beragam potensi, bakat dan minat. Dengan demikian melalui program pameran seni siswa di SMP Negeri 1 Sidemen diharapkan dapat menumbuhkembangkan budaya literasi (budaya positif, mengembangkan potensi, bakat, minat, penguatan interaksi sosial yang positif, terwujudnya kepemimpinan murid, merdeka belajar dan sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
- Menumbuhkembangkan budaya literasi dan kreativitas murid (budaya positif)
- Mendorong murid gemar membaca.
- Mengembangkan potensi, bakat, minat, interaksi sosial yang positif.
- Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid untuk mewujudkan merdeka belajar dan sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
IV. HAL YANG DILAKUKAN PADA AKSI NYATA
- Berdiskusi dan berkolaborasi dengan semua waka, wali kelas, rekan guru terkait rencana aksi nyata dalam membuat program sekolah yang berdampak pada murid dan bersama-sama menyusun program.
- Menyampaikan rencana aksi nyata terkait program sekolah yang berdampak pada murid kepada Bapak Kepala SMP Negeri 1 Sidemen.
- Melakukan pertemuan/rapat untuk berdiskusi bersama kepala sekolah, semua waka, wali kelas, rekan guru, pegawai TU terkait rencana program, biaya dan teknis pelaksanaan pameran karya seni di sekolah.
- Wali kelas menyediakan ruang dialog untuk murid berdiskusi dan menyampaikan harapan (mimpi), pendapat, ide, gagasan murid terkait karya yang akan dibuat pada pameran seni di sekolah.
- Wali kelas membimbing murid dikelasnya untuk penentuan pilihan karya yang disepakati dan akan dipajang pada pameran seni di sekolah
- Wali kelas membimbing murid dikelasnya untuk penentuan pilihan tim kelas yang menjaga stand pameran dan siap menceritakan hasil karya inovatif yang telah dipilih/disepakati bersama teman di kelasnya.
- Dalam hal kepemilikan murid, bahwa murid memamerkan hasil karya inovatif yang telah dipilih/disepakati bersama teman kelompok/kelasnya. (karya dipameran seni bisa berupa, rumah adat, puisi, poster, lukisan, layang-layang,kincir angin,atau karya inovatif lainnya).
V. HASIL AKSI NYATA
- Terselenggaranya kegiatan pameran karya seni siswa
- Adanya hasil produk /karya seni siswa
- Adanya kunjungan semua siswa, kepala sekolah dan guru ke pameran karya seni siswa
- Adanya literasi saat memberikan penjelasan hasil karya seni yang telah dibuat
Dokumentasi hasil aksi nyata
VI. PERASAAN (FEELING)
Perasaan ketika atau setelah menjalankan ketiga Aksi Nyata di modul 3.1, 3.2 dan modul 3.3 antara lain :
1) Bersyukur
Saya merasa bersyukur ketika atau setelah melaksanakan ketiga aksi nyata karena selalu mendapat dukungan dan berkolaborasi dengan semua warga sekolah, sehingga saya memiliki pengalaman belajar yang bermakna yaitu pengalaman belajar mejadi pemimpin pembelajaran dan belajar membuat program yang berdampak pada murid, sehingga terwujudnya kepeimpinan murid. Oleh sebab itu saya harus tetap semangat, terus belajar, berinovasi, tergerak, bergerak dan menggerakkan.
2) Bahagia dan bangga
Saya merasa bahagia setelah melaksanakan ketiga aksi nyata karena dapat menjadi bagian calon pendidikan guru penggerak dan bahagia melihat senyuman indah mereka, melihat adanya penguatan interaksi sosial yang positif antara siswa, guru, saat mengunjugi pameran karya seni siswa. Selain itu, saya bangga saat melihat hasil produk atau karya seni yang telah dibuat oleh siswa dari masing-masing kelas yang memiliki potensi luar biasa. dan berbakat.
VII. PEMBELAJARAN (FINDING)
Pembelajaran yang saya dapat dari pelaksanaan keseluruhan Aksi nyata yaitu pentingnya kolaborasi dari semua warga sekolah dalam memberikan ide, gagagsan yang inovatif, kreatif dan adanya keterlibatan aktif mendukung keberhasilan pelaksanaan program atau kegiatan di sekolah. Selain itu, juga telah memberikan pengalaman yang luar biasa, bermakna bagi saya dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid. Karena saya dapat membuat program/kegiatan kokurikuler yang berdampak pada murid sesuai dengan karakteristik lingkungan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri atau menjadi pemimpin pembelajaran.
VIII. PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)
Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang, antara lain
- Membangun komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan semua stakeholder
- Berbagi pengalaman, praktik baik dan pengetahuan yang saya miliki di komunitas sekolah dan sekitarnya
- Membuat program sekolah/kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler yang berdampak pada murid dan sesuai dengan karakteristik Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
IX. REFLEKSI
Refleksi yang akan saya lakukan dari program pameran karya seni siswa yaitu mengevaluasi pelaksanaan kegiatan/program yang telah berjalan, dan mencari solusi dari kendala yang ada, sehingga program atau kegiatan yang berdampak pada murid ini dapat dilakukan secara berkelanjutan di SMP Negeri 1 Sidemen.
https://drive.google.com/file/d/1vuxIE2t9Xlv7Yqw87oWz7l_40W60Rc-U/view?usp=drivesdk
TERIMA
KASIH
SALAM
DAN BAHAGIA
Komentar
Posting Komentar